Dalam setiap keberhasilan, pasti ada perjuangan di
belakangnya. Itulah makna dan pemahaman yang ingin disampaikan oleh teman –
teman mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan. Kini mereka dapat tersenyum puas, melihat
para pengunjung dan pembeli yang senantiasa meramaikan Kantin Perjuangan yang
mereka bangga –banggakan. Tiada yang menyangka hanya dalam waktu satu tahun masa
berdirinya, UKM Kewirausahaan kini telah memiliki Laboratorium sendiri yang
mereka beri nama Kantin Perjuangan.
Adalah Hendra. Ketua dari UKM Kewirausahaan yang dengan
senang hati menceritakan bagaimana perjuangan berat yang harus dilalui hingga
UKM Kewirausahaan atau yang biasa disebut UKM KWH ini dapat terbentuk. Berawal
dari wacana yang akhirnya menjadi rencana. Jika dibayangkan, maka hasil yang
mereka panen sekarang dapat dikatakan sebagai keajaiban. Pasalnya, selain minat
yang kurang dengan kata lain tidak adanya SDM, mereka juga tidak memiliki modal
sama sekali.
Tidak mungkin. Adalah kalimat yang tidak pernah ada dalam
kamus mereka. Dengan segenap keikhlasan mereka mengajukan diri untuk membentuk
UKM. Membawa tujuan yaitu untuk menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bisa
mengembangkan bakat wirausaha mereka, para pelopor UKM ini memberanikan diri
untuk mengajukan pada lembaga. Hingga pada akhirnya pada Mei 2016, UKM ini
resmi terbentuk. Meskipun pada akhirnya mereka harus rela menerima kerugian
yang terus berlipat ganda.
Awal terbentuk mereka mengusung konsep kantin kejujuran.
Mereka membuat rak di bagia depan kelas – kelas dan mengisinya dengan jajanan
serta beberapa barang dagangan. Tidak lupa pula mereka siapkan kembalian yang
dengan mudah dapat diambil secara mandiri oleh pembeli. Namun, barang dagangan
habis, dan uang tidak bertambah. Bahkan kembalian yang juga telah disiapkan
ikut hilang entah kemana.
Kerugian tersebut, tidak membuat mereka berputus asa. Dengan alasan untuk menjaga kebersihan dan menyambut
mahasiswa baru, maka sekali lagi UKM ini memberanikan diri untuk mengajukan
tempat khusus untuk mereka. Alasan yang logis serta dukungan dari lembaga,
lahirlah sebuah kantin yang saat itu bernama Laboratorium Kewirausahaan.
Meskipun dengan demikian para pelopor masih belum bisa bernafas lega.
Pasalnya meskipun sudah disediakan tempat tersendiri,
pengunjung masih sepi. Bahkan tidak jarang, kecurianpun masih sering mereka
alami. Bukan hanya itu, lambat laun para pelopor yang mulai kelelahan dengan
segala usaha mereka, sedikit demi sedikit mengundurkan diri. Hanya tersisah
segelintir orang yang masih kuat hatinya untuk terus bertahan. Hendra adalah
salah satunya. Mahasiswa yang kini menginjak semester tua dan sedang
mempersiapkan diri untuk KKN tersebut dulunya adalah salah satu pelopor
dari terbentuknya UKM ini. Lantas apa
yang mereka lakukan?
Perbaikan kualitas, peningkatan sarana dan prasarana, serta
berbagai promosi yang mereka lakukan akhirnya membuahkan hasil. Bergantilah
nama laboratorium ini menjadi kantin perjuangan. Nama tersebut muncul mengingat
kantin ini telah menjadi saksi dari berbagai perjuangan yang terjadi di
dalamnya. Kantin senantiasa menyediakan tempat untuk para mahasiswa dalam
mengerjakan tugas kuliah, rapat maupun melakukan berbagai perjuangan lain dalam
kehidupan. Akhirnya banyak juga mahasiswa yang turut menjalankan usaha dengan
menitipkan barang dagangannya di kantin ini. Seiring berjalannya waktu, kini
KWH telah bisa menyokong kegiatannya sendiri. Bahkan mereka telah menorehkan
berbagai prestasi, salah satunya sebagai anggota dari FKKMI (Forum Komunikasi
Koprasi Mahasiswa Indonesia) yang merupakan organisasi koprasi tingkat
nasional.
KWH kini juga aktif menjalin kerjasama dengan koprasi –
koprasi di universitas lain. Hampir di setiap kunjungan selalu
menuai pujian. Pasalnya tidak banyak koprasi mahasiswa yang dalam waktu satu
tahun dapat mencapai keberhasilan seperti yang dicapai oleh UKM KWH. Memiliki
Kantin, pemasukkan yang memadai, serta kepengurusan yang tetap yang saat ini
berjumlah tiga puluh orang dari tiga semester berbeda.
“Ada beberapa ambisi yang telah kami penuhi, planning yang telah terlaksana, serta
beberapa target yang telah kami capai. Namun, masih banyak perjuangan yang
harus kami persiapkan kedepannya.” Ujar mahasiswa asli Banyumas yang sekarang
sedang mempersiapkan reorganisasi UKM kebanggaannya ini.
Komentar
Posting Komentar