Youtube merupakan situs berbagi video yang berasal dari
Amerika serikat. Semenjak diakuisisi oleh google pada akhir tahun 2006,
perkembangan youtube menjadi semakin pesat. Bahkan hingga saat ini youtube sudah
beredar di 75 negara dan telah memiliki 76 bahasa untuk memudahkan penggunanya.
Di Indonesia sendiri, konsumsi masayarakat terhadap video – video di youtube
terhitung besar. Bahkan berdasarkan data yang diambil dari Kompas.com, Indonesia
sempat menempati peringkat ke lima penikmat youtube terbesar, di Asia Pasifik.
Di Indonesia sendiri telah banyak muncul para selebriti atau
public figure yang menggunakan youtube sebagai sarana broadcast mereka.
Khalayak sendiri sering memanggil mereka
dengan sebutan youtuber. Sedangkan untuk mereka yang bertindak sebagai penonton
lebih sering dipanggil viewer. Youtuber dan para viewer sering sekali
terlibat konflik yang tidak menyenangkan meskipun pada dasarnya konflik
tersebut hanya disebabkan oleh perihal yang sepele.
Misalnya saja ada seorang yotuber yang menggunakan kata
kasar dalam membawakan videonya. Terkadang akan ada youtuber lain atau viewer
yang kurang berkenan sehingga memicu konflik di ruang komentar. Konflik –
konflik tersebut justru akan memicu kebencian – kebencian lain yang hanya akan
memperpanjang konflik. Namun, konflik ini justru akan membawa keuntungan bagi
youtuber pemilik video tersebut. Pasalnya dengan adanya konflik, maka viewers
dari video mereka akan meningkat dan itu bisa menambah pemasukan bagi youtuber.
Namun tindakan youtuber tersebut sebenarnya tidak salah.
Tindakan mereka tidaklah salah. Karena di Indonesia, youtube
adalah ruang bebas. Mengapa demikian? Jika mengingat kebijakan yang dianut,
youtube sendiri menerapkan kebijakan Amerika yang sangat meprioritaskan
kebebasan berbicara atau Freedom Of Speech. Apalagi situasi ini didukung dengan
tidak adanya lembaga pemerintah yang mengawasi pergerakan youtube layaknya KPI
yang mengawasi program penyiaran. Sehingga para youtuber maupun para viewer
bisa dengan bebas mengungkapkan apa yang mereka pikirkan.
Kondisi ini dperkeruh dengan masih banyaknya pengguna
internet di bawah umur yang tidak terawasi dengan maksimal. Apalagi kini para
youtuber termasuk dalam jajaran public figure yang tindak tanduknya banyak
dijadikan panutan oleh insan muda. Di dalam perkembangannya saja, para
youtuber kini menjelma menjadi influencer, atau dapat
diartikan sebagai orang yang mempengaruhi. Sehingga dapat dikatan bahwa apa
yang dikatan oleh para yotuber secara tidak langsung akan menjadi doktrin bagi
pengikutnya atau sering disebut sebagai subcribers.
Meskipun demikian, youtube tidak bisa disebut sebagai media
yang buruk. Karena apabila dimanfaatkan dengan baik, kebebasan berbicara yang
dimiliki oleh youtube dapat memberikan dampak yang positif. Youtube Indonesia
hanya memerlukan sedikit pembenahan. Misalnya dengan membentuk ikatan youtuber
yang dinaungi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.Selain itu
juga menanamkan pemahaman bagi para viewers bahwa kebebasan berbicara di youtube tidak boleh disalah artikan sebagai kebebasan untuk menghina, mengejek
atau bahkan mengancam.
Komentar
Posting Komentar