Langsung ke konten utama

Banyak Berita Buruk, Kasihan yang Sudah Baik (UAS#2-Opini)




Nama Lengkap
:
Muchammad Yusuf
Tugas / Matkul
:
Ujian Akhir Semester / Jurnalistik Multi Media
(Opini)
NIM
:
01615146194
Kelas
:
MIK 2  A
  

Banyak Berita Buruk, Kasihan yang Sudah Baik




Masyarakat hanya bisa menilai suatu peristiwa berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dari berbagai media. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari pembahasan, diskusi, atau berita yang dimuat di koran, televisi maupun media sosial. Salah satu perihal yang sering menjadi perbincangan di berbagai media tersebut adalah mengenai kinerja aparat pemerintah. Agar lebih spesifik, dalam hal ini dapat dicontohkan yaitu polisi.

Polisi merupakan aparat pemerintah yang diberi wewenang dan tugas dalam rangka mewujudkan ketertiban di masyarakat. Tujuan dari ketertiban ini tidak lain dan tidak bukan yaitu untuk menjamin kenyamanan dari kehidupan bermasyarakat. Menjalankan tugas sebagai abdi negara dan pengayom masyarakat memang bukanlah hal yang mudah. Kenyataan di lapangan membuktikan, tidak hanya prestasi yang dicapai namun juga beberapa peristiwa negatif yang pelakunya yaitu dari pihak kepolisian.

Namun, meskipun banyak prestasi yang sudah dicapai, masih banyak saja berita buruk tentang kepolisisan yang terdengar di telinga masyarakat. Contohnya salah satu peristiwa yang saat ini menjadi viral, yaitu ketika istri dari salah satu pejabat kepolisian yang menampar petugas bandara. Viralnya berita ini bukan hanya terjadi di media sosial, namun juga menjadi buah bibir di media catak dan elektronik seperti televisi.




Permasalahannya adalah, ketika berita ini menjadi viral, pandangan masyarakat terhadap kepolisian pastinya juga akan terpengaruhi. Masalah ini seharusnya mendapatkan perhatian serius. Pasalnya, nama yang dipertaruhkan disini bukan hanya nama satu atau dua oknum tersangka, namun nama keluarga besar kepolisian Indonesia.

Jendral Polisi Tito Karnavian sendiri juga mengaskan, dalam sebuah wawancara di salah satu televisi swasta, masih banyak permasalahan yang harus di atasi. Salah satunya adalah menghimbau agar media tidak terus menerus memberitakan perihal keburukan tersebut.

“Salah satu istri pejabat kepolisian melakukan penamparan, yang kasihan adalah ratusan istri polisi yang sudah baik.”

Meskipun argumen tersebut dapat dibantah dengan mudah, seperti “Seharusnya keluarga besar kepolisan itu sendiri yang dihimbau agar menjaga nama baik kepolisian.”. Namun, Tito sendiri menjelaskan mengenai pandangan yang lebih luas. Yaitu bahwa polisi ada di seluruh Indonesia, dan bukan hanya ada di kota – kota besar. Seharusnya yang lebih banyak diekspos adalah mengenai para polisi menjalankan tugas dengan sungguh – sungguh, seperti misalnya di wilayah terpencil.

Tito sendiri mengangkat contoh yaitu polisi – polisi di daerah terpencil yang bahkan rela membantu petani dalam bercocok tanam demi menjalankan kewajiban sebagai pengayom masyarakat. Tentunya kita masih ingat dengan Bripka Seladi, polisi yang lebih memilih pekerjaan sambilan menjadi pemulung daripada memungut uang haram. Baginya uang hasil memulung lebih bersih daripada uang hasil kriminal. Mungkin kita harus sedikit mengingat kebelakang seperti kasus Bripka Fardi yang menilang pengendara Ferrari di tahun 2013. Bripka Fardi juga bisa dikatakan sebagai contoh polisi yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik.



 Kesimpulannya adalah, dalam menjaga kepercayaan masyarakat kepada pihak kepolisian, dibutuhkan usaha banyak pihak. Salah satunya dari pihak kepolisian sendiri yang hendaknya selalu menghimbau bagi anggota serta seluruh keluarga besarnya untuk selalu menjaga tindak tanduk dan menjaga nama baik kepolisian. Selain itu media juga harus memberikan kesempatan agar prestasi – prestasi yang dicapai oleh kepolisian lebih sering terpublikasi. Apalagi media merupakan pembentuk opini masyarakat.

Masyarakat sendiri juga hendaknya mau membuka hatinya untuk para polisi yang sudah berusaha sebaik mungkin menjalankan tugas – tugasnya. Karena dengan adanya kepercayaan masyarakat pada kepolisian, maka ketertiban dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.
 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mempelajari Ilmu PR dari Kasus Pizza Hut September 2016 (DDPR-#2)

PR atau Public Relation dalam sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting. Strategi PR yang baik dapat membantu perusahaan mengembangkan bisnisnya dengan mudah, menghindari segala ancaman dan memperoleh dukungan dari berbagai kalangan. Strategi PR yang baik juga mampu mengikat kesetiaan pelanggan, karyawan, kolega, masyarakat dan berbagai aspek internal dan eksternal lain yang akan berimbas pada semakin kokohnya pilar perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, PR memiliki beberapa peran untuk dijalankan. Peran – peran tersebut terdapat dalam teori yang dikemukakan oleh Dozier. Dimana dalam teorinya, Dozier menjabarkan peran PR dalam empat tingkatan. Yaitu :   Teknisi Komunikasi ( Communication Technician ). Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.     Fasilitator Komu...

Belajar Etika Profesi Public Relations Melalui Contoh Kasus

Dalam menjalankan setiap pekerjaan, setiap profesi pastilah memiliki etikanya masing – masing. Etika yang membuat semua pihak yang terlibat merasa nyaman, aman serta efektif dalam bekerjasama. Namun, sebenarnya sudah seberapa jauhkan kita mengetahui apa itu etika dan bagaimana penerapannya? Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” . Dilihat dari dasar atau asal katanya, etika berarti watak kesusilaan atau adat.   Etika sangat berkaitan erat dengan moral atau yang biasa kita sebut sehari – hari dengan kesopanan. Sedangkan dalam aplikasinya sehari – hari, etika memiliki banyak cabang. Salah satunya yaitu etika profesi. Etika profesi sendiri adalah sikap etis atau nilai moral yang kita terapkan dalam menjalani profesi kita sehari – hari. Etika profesi dalam berbagai pekerjaan tentu beragam, baik dari pemaknaan maupun aplikasinya. Namun, secara garis besar etika profesi memiliki beberapa prinsip. Yaitu : Tanggung jawab Kebebasan Kejujuran K...

Penerapan Pola Manajemen 6P dalam Kegiatan Media

Nama Lengkap : Muchammad Yusuf Nama Panggilan : Yusuf NIM : 1615146194 (STMM MMTC) Kelas : MIK A Jenis Tugas : Essai Penerapan Pola Manajemen 6P dalam Kegiatan Media Seperti yang kita ketahui bahwa setiap hal yang kita lakukan sangat membutuhan perencanaan dan pengaturan atau yang lebih sering disebut dengan manajemen. Dan dari kegiatan manajemen tersebut pastilah memiliki yang namanya pola atau prosedur. Dan salah satu dari pola – pola manajemen tersebut dikemukakan oleh George R Terry yang terkenal dengan konsep POAC ( Planning, Organizing, Actuating, Controling ). Konsep tersebut dalam bahasa Indonesia disebut dengan konsep 4P (Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengontrolan).  Seiring dengan berjalannya waktu, konsep tersebut mengalami penyempurnaan dan pengembangan yang disesuaikan dengan perubahan k...