Nama Lengkap
|
:
|
Muchammad Yusuf
|
Nama Panggilan
|
:
|
Yusuf
|
NIM
|
:
|
1615146194
|
Kelas
|
:
|
MIK A (STMM MMTC)
|
Mata Kuliah
|
:
|
Sosiologi
|
Hubungan
Personality, Sosialisasi, Masyarakat
dan Budaya dalam Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin. Socius yang berarti kawan, dan Logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Ungkapan ini pertamakali dipublikasikan oleh August Comte (1798-1857) dalam
bukunya yang berjudul “Cours De
Philosophie Positive”. Banyak sekali
pengertian sosiologi dari para ahli. Namun pada dasarnya sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara satu individu dengan individu lainnya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam
sosiologi dikenal beberapa kata kunci diantaranya yaitu personality, sosialisasi, masyarakat dan budaya. Semuanya memiliki
hubungan dan keterkaitan yang erat. Dalam kehidupannya, masyarakat tidak bisa
lepas dari hal – hal tersebut.
Yang
pertama, adalah personality. Personality atau kepribadian sendiri
berasal dari bahasa Latin yaitu Persona yang
artinya topeng. Oleh bangsa Romawi personality
yang dimaksud adalah bagaiman seseorang tampak atau bersikap di hadapan
orang lain. Sedangkan menurut beberapa ahli, salah satunya adalah Kartini
Kartono dan Dali Gulo dalam “Sjarkawim”,
personality adalah sifat dan
tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi
karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi
yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana
diketahui oleh orang lain.
Dari beberapa
pengertian tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa personality atau kepribadian merupakan
suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan
dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri individu
tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan
berbeda dengan orang lain.
Setiap manusia
memiliki kepribadian yang berbeda – beda. Itulah mengapa mereka tidak dapat
hidup sendirian. Keoribadian yang berbeda – beda tersebut membuat manusia
membutuhkan manusia lainnya dalam mengatasi berbagai masalah. Selain untuk
saling menyempurnakan, personality
atau kepribadian juga membuat manusia akan membutuhkan manusia lain untuk
bertahan hidup. Misalnya dalam sebuah desa, orang yang memiliki kepribadian
sebagai pemimpin akan membutuhkan anak buah untuk bekerja sama. Sedangkan anak
buah akan membutuhkan sosok pemimpin agar bisa bekerja dengan lebih efektif.
Ketergantungan antara
individu dengan individu lain inilah yang akan memaksa mereka melakukan proses
soialisasi. Proses sosialisasi merupakan proses interaksi yang terjadi anatara
satu individu dengan individu lainnya. Sosialisasi sendiri dibagi menjadi dua.
Yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer adalah sosialisasi
yang pertama dari individu ketika ia masih kecil dan akan menjadi bagian dari
masyarakat. Sosialisasi sekunder yaitu sosialisasi individu yang ia dapatkan
ketika sudah menjadi bagian dari suatu masyarakat.
Ketika banyak
individu saling bersosialisasi dan berinteraksi, maka akan terwujud adanya
suatu masyarakat. Masyarakat sendiri memiliki definisi yaitu sejumlah
manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan
mempunyai kepentingan yang sama.
Menurut Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani yang merupakan salah satu pakar di bidang sosiologi
mengatakan sekelompok manusia bisa
disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta
sistem atau aturan yang sama. Melalui wadah yang bernama masyarakat inilah
individu – individu tadi saling berinteraksi hingga muncul atau terwujudlah
suatu budaya.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Dapat disimpulkan
bahwa budaya dan kebudayaan adalah hasil dari interaksi yang terjadi di dalam
masyarakat.
Kebudayaan
atau Culture berasal dari bahasa
latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah
menjadi tanah pertanian. Sedangkan
budaya, akar katanya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi
atau akal. Dengan kata lain kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebudayaan
sendiri dapat mencakup segala aspek yang ada di masyarakat antara lain norma,
aturan, adat, tatanan sosial dan lain sebagainya. Seperti yang diungkapkan oleh
Andreas Eppink bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai dan
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Dari
ulasan tersebut dapat kita ambil kesimpulan, bahwa semuanya dimulai dari personality. Setiap individu memiliki personality atau kepribadian yang
berbeda – beda. Membuat mereka tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan
individu lain untuk bertahan hidup. Mengharuskan mereka berinteraksi dengan
individu lain yang disebut sebagai proses sosialisasi. Proses sosialisasi
inilah yang nantinya akan mewujudkan adanya suatu masyarakat. Ketika sudah
terbentuk sebagai suatu masyarakat, mulailah berkembang sebuah kebudayaan yang
mencakup norma, aturan, adat, tatanan sosial dan seluruh hal yang berkaitan
tentang kehidupan masyarakat tersebut.
Komentar
Posting Komentar