Nama Lengkap
|
:
|
Muchammad Yusuf
|
Nama Panggilan
|
:
|
Yusuf
|
NIM
|
:
|
1615146194
|
Kelas
|
:
|
MIK 1 A
|
Profesionalisme Public
Relation dalam Menghadapi Era Keterbukaan Informasi dan Mayarakat Ekonomi ASEAN
Keynote
: Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si
Dalam
presentasinya, pembicara membicarakan tentang masyarakat Ekonomi Asean atau MEA
adalah suatu bentuk masyarakat yang sudah siap akan keterbukaan peluang bagi
bebasnya tenaga kerja di zona ASEAN. Fenomena ini bisa dianggap sebagai
“Peluang” bagi Indonesia, namun juga bisa menjadi “Ancaman” apabila Indonesia
tidak dapat menggunakannya dengan baik.
Pada
dasarnya tenaga kerja Indonesia adalah tenaga kerja yang lebih rajin dan
terampil dariada tenaga kerja di Negara lain. Namun Indonesia hanya belum
memiliki sertifikasi, standarisasi atau label bagi skill yang dimiliki oleh
tenaga kerjanya. Itulah mengapa sebaik apapun kualitas tenaga kerja yang ada di
Indonesia akan kesulitan bersaing dengan tenaga kerja asing.
Dalam
slide juga ditunjukkan mengenai
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012, Mutual
Recognition Arrangements (MRA), Globalisasi ASEAN dan Pesan Kunci MEA.
Namun dalam slide juga diterangkan cukup jelas mengenai profile dari ASEAN,
yang mana areanya yang mencapai lebih dari empat juta kilometer persegi,
penduduknya yang kurang lebih enamratus juta jiwa atau setara dengan Sembilan
persen penduduk dunia.
Pembicara
juga menjelaskan dengan cukup jelas berkaitan dengan posisi Indonesia di ASEAN.
Tidak lain isinya adalah posisi Indonesia dalam Good Country Index atau GCI yang menempati peringkat 77 saat ini,
dan lain sebagainya.
Pada
era globalisasi ini dunia sedang menghadapi proxy war. Dimana suatu pihak atau
Negara memanfaatkan pihak atau Negara lain untuk berperang melalui berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem perang ini benar – benar sama
dengan sistem adu domba.
Masalah
tersebut seharusnya disikapi oleh dunia kehumasan dengan membangun jejaring di
lingkup ASEAN, meningkatkan kompetensi PR agar setara, lembaga pendidikan harus
meningkatkan competitivenes untuk menghasilkan tenaga PR, meningkatkan
kreatifitas dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Pembicara
juga menjelaskan beberapa ancaman yang menjadi ancaman dunia dan Indonesia.
Beberapa diantaranya yaitu
1. Konflik
Syiria
2. Konflik
Iraq
3. Konflik
Afghanistan
4. Konflik
Israel dan Palestina
5. Kasus
Egypt
6. Kasus
Libya
7. Kasus
Turkey
Pembicara
juga menjelaskan bagaimana alur komunikasi public berjalan. Alur komunikasi
public dibagi menjadi dua, yaitu above the media yang terdiri dari
1. Radio
2. TV
3. Media
Cetak
4. Media
Sosial
5. Media
Online
Dan
adapula below the media yang terdiri dari
1. Konferensi
pers
2. Pertunjukan
rakyat
3. Buku
4. Forum
5. FGD
6. Dan
Lain Sebagainya
Digitalisasi
oleh pembicara, memiliki dua efek atau dampak. Yaitu dampak positif yaitu
1. Efisiensi
2. Akurasi
3. Produktivitas
4. Sistematisasi
5. Struktur
Sedangkan
dampak negatifnya yaitu
1. Keamanan
menjadi tidak begitu efektif.
2. Banyak
pemuda yang kecanduan
3. Timulnya
Netsosial
Sedangkan
untuk generasi muda yang saat ini akan menentukan kemajuan bangsa akan
mengalami beberapa ancaman. Ancaman tersebut diantaranya
1. Radikalisme
2. Hendonisme
3. Pornografi
4. Narkoba
5. Individualism
6. Degradasi
moral
7. Perilaku
serba instan
Untuk
menangani sejumlah ancaman, pembicara membicarakan empat pilar yang dijadikan
bente dalam menghadapi globalisasi. Yaitu
1. Pancasila
2. UUD
1945
3. NKRI
4. Bhineka
Tunggal Ika
Komentar
Posting Komentar